default ads banner CODE: NEWS / LARGE LEADERBOARD / 970x90

Investasi dan Lapangan Kerja? Rohmi-Firin Jagonya

Investasi dan Lapangan Kerja? Rohmi-Firin Jagonya
Politik
Dr H W Musyafirin Bupati KSB dan Calon Wagub NTB yang Berpasangan dengan Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 1 / 468x60

NWDI Online. Com, Lombok Tengah - Isu investasi dan lapangan kerja menjadi persoalan yang paling banyak ditanyakan masyarakat kepada Calon Wakil Gubernur NTB Nomor 1, HW Musyafirin (Haji Firin) dalam rangkaian kampanye yang dilaksanakan di Pulau Sumbawa maupun di Pulau Lombok. 

Dalam kampanye dialogis di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Selasa siang 05 Nopember 2024, pertanyaan serupa juga diajukan oleh pemuda setempat. 

"Apa rencana Rohmi - Firin dalam menyikapi banyaknya remaja dan pemuda yang nganggur. Kami butuh lapangan kerja, apakah Rohmi - Firin mampu menyiapkan lapangan kerja untuk para pengangguran yang ada di Nusa Tenggara Barat ini?," ujar L Madyan Tahir, salah seorang pemuda setempat. 

Menjawab pertanyaan tersebut, Cawagub Haji Firin menjelaskan, salah satu kendala para pemuda di NTB untuk mengakses kesempatan kerja yang ada adalah lama sekolah. Saat ini rata-rata lama sekolah anak NTB hanya 7,8 tahun atau sampai kelas 2 SMP. Dengan tingkat pendidikan seperti itu, maka mayoritas pemuda menjadi pangangguran atau pekerja serabutan. 

"Karena itu yang terpenting untuk dilakukan dalam bidang pendidikan NTB sekarang adalah membuka kesempatan sekolah seluas-luasnya bagi seluruh anak NTB, minimal sampai 13 tahun atau tamat SMA SMK. Setelah itu mereka kita bekali dengan pelatihan keterampilan (skill) agar bisa bersaing memasuki peluang kerja yang ada," urainya.

Haji Firin menengaskan, pendidikan, minimal sampai 13 tahun adalah kebutuhan dasar masyarakat yang wajib difasilitasi pemerintah. Karena itu, kedepan Rohmi - Firin berkomitmen tidak boleh lagi ada anak-anak NTB yang putus sekolah dengan alasan apapun. 

"Biaya seragam yang mahal, transportasi yang mahal karena jarak yang jauh, belum lagi pungutan-pungutan yang memberatkan, menjadi beberapa alasan anak putus sekolah. Rohmi - FIrin InsyaAllah akan menggratiskan seragam untuk siswa baru, menyiapkan bus sekolah dan tidak boleh ada lagi pungutan-pungutan kepada siswa dan orang tuanya tanpa ijin gubernur," tegasnya.

Terkait investasi dan lapangan kerja, Haji Firin menegaskan, diantara semua pasangan calon peserta Pilkda NTB, hanya Rohmi - Firin yang punya pengalaman mendatangkan investasi ke daerah. Ia menjelaskan, selama menjabat Bupati, hanya di KSB ada dua bendungan besar yang telah dibangun, Bendungan Bintang Bano dan Tiu Suntuk, keduanya telah diresmikan Presiden. 

Begitu pula investasi, di KSB salah satu pabrik pengolahan emas (smelter) terbesar di Indonesia telah diresmikan Presiden pada 23 September lalu. Smelter tersebut menjadi cikal bakal kawasan industri yang diperjuangkan Rohmi - Firin agar bisa terealisasi dalam lima tahun kedepan. Saat ini dalam masa konstruksi sampai tahap awal beroperasinya smelter sekitar 50 ribu tenaga kerja bisa diserap. 

"InsyaAllah ketika kawasan industri yang kita perjuangkan terealiasi 100 ribu lapangan kerja akan terbuka. Jadi kita wajib menyiapkan anak-anak NTB dari sekarang. Jadi kalau ada calon lain yang bilang bisa mendatangkan investasi dan membuka lapangan kerja, itu masih angan-angan karena belum pernah punya pengalaman," ucapnya.  

"Jadi soal mendatangkan investasi itu gampang. Yang terpenting saat ini adalah hal-hal kecil yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan daya beli harus bisa kita penuhi. Kalau pendidikan dan skillnya terbatas percuma punya uang banyak dan badan yang sehat. Begitu juga meski punya uang banyak dan badan sehat tapi tak punya skill uangnya akan habis juga. Pendikan sudah memadai, uang banyak, tapi kalau badannya tidak sehat sama juga. Jadi harus terpenuhi. Itu yang akan kita perjuangka," bebernya.(*)


  • Tags
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 2 / 468x60

You can share this post!

Komentar