NWDI Online. Com - Provinsi NTB
kini naik status level 3 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)
secara nasional. Padahal, awalnya NTB berada di level 1. Hal itu dipicu,
capaian vaksinasi di beberapa daerah terpantau rendah.
Wakil
Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah membenarkan kenaikan level PPKM NTB dari
awalnya level 1, kini masuk level 3.
“Memang
rendahnya capaian vaksinasi di beberapa kabupaten/kota di NTB menjadi pemicu
kenaikan level kita. Tapi, itu faktornya karena memang pasokan vaksin dari
Pemerintah Pusat yang masih juga terbatas hingga kini,” ujar Wagub pada
wartawan, Rabu (27/10).
Menurut
Rohmi, kenaikan level 3 PPKM tersebut, juga akibat program vaksinasi yang kini
terus dimasifkan oleh Pemprov bersama jajaran TNI/Polri, serta pemda
kabupaten/kota di NTB. Terlebih, lanjut Wagub, vaksin yang didrop dari
Pemerintah Pusat ke NTB langsung terserap. Karena Pemda bersama TNI dan Polri
bekerja berlari untuk mempercepat vaksinasi di NTB.
‘’PR
kita dari sisi Pemerintah Pusat tinggal vaksinasi. Karena pusat ndak mau tahu,
dia lihat persentase saja. Kalau kita, vaksinnya mana?. Nah disinilah kita
sedang kerja berlari untuk vaksinasi ini,’’ kata Wagub pada wartawan usai
memimpin rapat Analisa dan Evaluasi (Anev) Penanganan Covid-19 di Kantor
Gubernur, Selasa (26/10) kemarin.
Ia
mengatakan awalnya indikator level PPKM dinilai dari trasmisi komunitas dan
kapasitas respons. Namun sekarang indikatornya ditambah dengan melihat capaian
vaksinasi.
Dari
sisi indikator level transmisi dan level kapasitas, kata Wagub, NTB sudah
sangat baik atau memadai. Namun untuk level vaksinasi, capaian NTB masih sedang
atau kuning dengan persentase sebesar 52,48 persen untuk dosis pertama.
Selain
itu, Pemerintah Pusat juga melihat capaian vaksinasi lansia. “Memang, disitu
kita akui bahwa, capaian vaksinasi lansia dosis pertama di NTB masih terbatas
atau merah, baru mencapai 36,35 persen,” tegas Rohmi.
Berdasarkan
data Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, jumlah sasaran vaksinasi lansia di NTB
sebanyak 50.751 orang. Dengan rincian, Kota Mataram 26.011 orang, Lombok Barat
3.536 orang, Lombok Tengah 4.341 orang, Lombok Timur 4.809 orang, Lombok Utara
1.141 orang, Sumbawa Barat 1.600 orang, Sumbawa 4.910 orang, Dompu 988 orang,
Bima 2.358 orang dan Kota Bima 1.057 orang.
Terkait
dengan capaian vaksinasi, kata Wagub, masih ada perbedaan data secara online
atau PCare dengan data manual. Ia menyebut perbedaan data capaian vaksinasi
antara data online dengan manual di atas 100.000 orang.
Persoalannya,
Nomor Induk Kependudukan (NIK) masyarakat yang telah divaksin belum sinkron.
Sehingga, hal inilah yang sedang dikejar agar secepatnya tuntas.
‘’Tetapi
secara keseluruhan sudah sangat luar biasa capaian vaksinasi kita. Tinggal
pasokan vaksinnya saja sekarang. Masalah di kabupaten/kota bukan sulit
memvaksin tetapi vaksinya yang kurang,’’ tandas Wagub Sitti Rohmi Djalilah.
(red).
Komentar