default ads banner CODE: NEWS / LARGE LEADERBOARD / 970x90

Kenaikan Level PPKM NTB Akibat Kurangnya Pasokan Vaksin

Kenaikan Level PPKM NTB Akibat Kurangnya Pasokan Vaksin
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 1 / 468x60

NWDI Online. Com - Provinsi NTB kini naik status level 3 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara nasional. Padahal, awalnya NTB berada di level 1. Hal itu dipicu, capaian vaksinasi di beberapa daerah terpantau rendah.

Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah membenarkan kenaikan level PPKM NTB dari awalnya level 1, kini masuk level 3.

“Memang rendahnya capaian vaksinasi di beberapa kabupaten/kota di NTB menjadi pemicu kenaikan level kita. Tapi, itu faktornya karena memang pasokan vaksin dari Pemerintah Pusat yang masih juga terbatas hingga kini,” ujar Wagub pada wartawan, Rabu (27/10).

Menurut Rohmi, kenaikan level 3 PPKM tersebut, juga akibat program vaksinasi yang kini terus dimasifkan oleh Pemprov bersama jajaran TNI/Polri, serta pemda kabupaten/kota di NTB. Terlebih, lanjut Wagub, vaksin yang didrop dari Pemerintah Pusat ke NTB langsung terserap. Karena Pemda bersama TNI dan Polri bekerja berlari untuk mempercepat vaksinasi di NTB.

‘’PR kita dari sisi Pemerintah Pusat tinggal vaksinasi. Karena pusat ndak mau tahu, dia lihat persentase saja. Kalau kita, vaksinnya mana?. Nah disinilah kita sedang kerja berlari untuk vaksinasi ini,’’ kata Wagub pada wartawan usai memimpin rapat Analisa dan Evaluasi (Anev) Penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur, Selasa (26/10) kemarin.

Ia mengatakan awalnya indikator level PPKM dinilai dari trasmisi komunitas dan kapasitas respons. Namun sekarang indikatornya ditambah dengan melihat capaian vaksinasi.

Dari sisi indikator level transmisi dan level kapasitas, kata Wagub, NTB sudah sangat baik atau memadai. Namun untuk level vaksinasi, capaian NTB masih sedang atau kuning dengan persentase sebesar 52,48 persen untuk dosis pertama.

Selain itu, Pemerintah Pusat juga melihat capaian vaksinasi lansia. “Memang, disitu kita akui bahwa, capaian vaksinasi lansia dosis pertama di NTB masih terbatas atau merah, baru mencapai 36,35 persen,” tegas Rohmi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, jumlah sasaran vaksinasi lansia di NTB sebanyak 50.751 orang. Dengan rincian, Kota Mataram 26.011 orang, Lombok Barat 3.536 orang, Lombok Tengah 4.341 orang, Lombok Timur 4.809 orang, Lombok Utara 1.141 orang, Sumbawa Barat 1.600 orang, Sumbawa 4.910 orang, Dompu 988 orang, Bima 2.358 orang dan Kota Bima 1.057 orang.

Terkait dengan capaian vaksinasi, kata Wagub, masih ada perbedaan data secara online atau PCare dengan data manual. Ia menyebut perbedaan data capaian vaksinasi antara data online dengan manual di atas 100.000 orang.

Persoalannya, Nomor Induk Kependudukan (NIK) masyarakat yang telah divaksin belum sinkron. Sehingga, hal inilah yang sedang dikejar agar secepatnya tuntas.

‘’Tetapi secara keseluruhan sudah sangat luar biasa capaian vaksinasi kita. Tinggal pasokan vaksinnya saja sekarang. Masalah di kabupaten/kota bukan sulit memvaksin tetapi vaksinya yang kurang,’’ tandas Wagub Sitti Rohmi Djalilah. (red).


  • Tags
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 2 / 468x60

You can share this post!

Komentar