default ads banner CODE: NEWS / LARGE LEADERBOARD / 970x90

Ketum Himmah NWDI Lotim Sebut Pemimpin Perempuan di Indonesia Sudah Lumrah

Ketum Himmah NWDI Lotim Sebut Pemimpin Perempuan di Indonesia Sudah Lumrah
Politik
Kadir Jailani, Ketum Himmah NWDI Lotim bersama Ummi Rohmi
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 1 / 468x60

NWDI Online. Com - Lombok Timur, Ketua Umum Himmah NWDi Lotim, Kadir Jailani menyampaikan pandangannya tentang sosok perempuan yang tampil menjadi pemimpin. 

Menurut Kadir, saat ini sudah bukan eranya lagi memperdebatkan kepantasan perempuan menjadi seorang pemimpin.

Sejak dulu ucapnya, di Indonesia dalam catatan sejarah sudah muncul beberapa perempuan-perempuan hebat yang mampu menjadi inspirasi dan pemimpin bagi kaumnya termasuk juga jadi inspirasi bagi laki-laki.

"Padahal jika kita membuka mata lebih luas, sejarah perjalanan bangsa ini tidak lepas dari kontribusi perempuan-perempuan hebat. Sebut saja, mulai dari RA. Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika dan masih banyak lagi" Ucap Kadir dalam keterangan tertuisnya yang dikirim ke redaksi NWDI Online, Jum'at (7/6/2024).

Selain itu lanjutnya, di era ini pun sudah banyak perempuan-perempuan yang tampil menjadi pemimpin mulai dari level kepala Daerah hingga presiden.

"Sosok pemimpin perempuan di Republik ini pun sudah sangat lumrah. Entah yang pemimpin pusat maupun daerah. Misalnya, Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden RI ke-5, Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur" Ujarnya.

Hal ini lanjutnya lagi menjadi bukti bahwa Pemimpin bukan direpresentasikan dari jenis kelamin. Melainkan dari sumbangsih bagi bangsa dan negara, serta tekadnya dalam melakukan pelayanan terbaik bagi masyarakat, demi tercapainya cita-cita bangsa yang termaktub dalam  pembukaan UU 1945 alinea ke-4. 

"Sangat disayangkan sekali jika perpolitikan ini hanya melihat sentimen jenis kelamin. Yang itu merupakan kodrat dari Tuhan yang Maha Kuasa yang bersifat absolut. Bayangkan betapa ruginya kita semua mendeskriditkan potensi dan semangat gigih seseorang dengan hanya melihat bahwa dia adalah perempuan" tegasnyam

Ia pun kembali menegaskan bahwa saat ini sudah bukan eranya lagi melihat pemimpin dari sentimen jenis kelaminnya melainkan harus dilihat dari seberapa besar hasil dan usaha, kerja dan programnya bagi masyarakat.

"Menurut saya, kini sudah tidak saatnya lagi melihat pemimpin hanya pada sentimen jenis kelamin. Mari kita sama-sama menilai secara objektif, melalui hasil kerja-kerja nyata dan kebermanfaatan program-program untuk masyarakat luas" tutupnya. (red/Hasan).


  • Tags
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 2 / 468x60

You can share this post!

Komentar