NWDI Online. Com - Salah satu media dakwah yang dipakai Maulana Syekh T.G.K.H. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Pancor adalah melalui gubahan-gubahan lagu yang lintas bahasa. al-Magfurulah mengarang lagu berbahasa Sasak, Indonesia dan Arab.
Jalan dakwah mulia Sang Ninikda itu, mulai dititi Syekhona TGB. Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA. Karya lagu terbarunya, menjelang Muktamar Ke-1 NWDI di Pancor Lombok Timur NTB pun lahir. Sebuah gubahan lagu yang berjudul "Mars NWDI" (lagu terlampir di bagian akhir).
Saat pertama kali saya mendengar MP3 lagu ini dan melihatnya (versi tulisan) via WAG "Gema NWDI", sembari saya meresapi untaian demi untaian kalimatnya, sungguh-- tanpa terasa meneteskan air mata. Baperan? Bisa jadi.
Namun, yang terpenting bagi saya dari bait-bait lagu yang ditulis guru kita yang mulia Syekhona Tuan Guru Bajang ini, adalah pesan dan prinsip keagamaan, kebangsaan dan keorganisasian, serta semangat "harakah" (pergerakan) terutama melalui wadah organisasi Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyyah (NWDI), semuanya termuat sangat lengkap.
Berdasarkan pencermatan saya yang faqir ini terhadap "Mars NWDI" secara umum adalah antara lain:
Pertama, dengan lahirnya lagu "Mars NWDI" ini. Nyata sudah, betapa Syekhona TGB juga memiliki kualitas dalam menggubah nasyid. Falhamdulillah, "Uswatun Hasanah" dari Sang Ninikdanya bisa diikuti.
Jarang kita menemukan ulama yang "mutafannin" di bidang tertentu dan ahli di bidang lain. Maulana Syekh adalah salah satu ulama langka itu. Fainsyaallah Syekhona TGB bisa mengikuti jejak yang sama. Keyakinan ini bukan asumsi semu. Tapi, menyadari kapasitas keilmuan beliau yang ahli di tafsir Alquran, memungkinkan beliau untuk bisa di bidang-bidang lain.
Pasalnya, orang yang ahli sejarah belum tentu ahli tafsir. Orang ahli fikih, tidak semua menjadi ahli tafsir Alquran. Orang yang ahli bahasa, juga tak banyak yang sekalian menjadi mufassir. Tapi, semua ahli tafsir faham pada bidang fikih, bahasa dan sejarah. Imam as-Suyuthi dan Prof. Dr. Buya Hamka adalah menjadi contoh ulama yang komplit.
Bahkan, Prof. Dr. Quraish Shihab seorang mufassir yang juga menyusun buku setebal 929 halaman berjudul "1001 Soal Keislaman yang Patut Diketahui". Buku karyanya di bidang sejarah diberi nama, "Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw. Dalam Sorotan Alquran dan Hadis-hadis Shahih". Buku setebal 1150 halaman yang dilengkapi indeksnya salah satu yang Bets Seller. Ternyata, beliau mufassir, tapi juga faqih dan sejarawan.
Pada saatnya nanti, kita berdoa dan berharap Syekhona TGB juga memiliki karya tulis demikian.
Kedua, pengutipan "Wasiat Renungan Masa" yang ada pada dua baris pertama dari "Mars NWDI" tersebut, membuktikan bahwa Syekhona TGB sangat patuh terhadap Wasiat yang dikarang Maulana Hamzanwadi, Ninikdanya.
Pengutipan ini menjadi pencerah bagi kalangan yang mengatakan Syekhona TGB tidak patuh pada Wasiat Pendiri NWDI, NBDI dan NW. Sangkaan dan dugaan yang tak mendasar tersebut menjadi terbantah telak. Ini salah satu sisi pesan yang bisa ditangkap. Sedangkan pada sisi lain, ini menjadi sinyal bagi Nahdliyyin untuk tetap berpandu pada Wasiat Renungan Masa dalam berorganisasi.
Ketiga. Yang sangat menarik adalah empat baris pertama dari lagu ini, kalimatnya berbalut kata "cinta". Di awali dan diakhir dengan kata "cinta". Hal ini sebagai pertanda, bahwa lagu ini dilahirkan karena cinta. Sebuah magnet perjuangan yang paling ampuh. Selama ada cinta, lesu letih berjuang menegakkan visi besar al-Magfurulah akan selalu terwujud di semesta.
Sisi ini menjadi sangat menarik dan spesial, karena masih tersuguh sekian banyak pilihan wasiat yang tak berawalan kata "cinta". Sementara di bagian akhir juga, Sang Pengarang masih bisa memilih kata yang lain, selain "tercinta". Saya meyakini pilihan Syekhona TGB untuk hal ini, pasti menyimpan seribu satu pesan.
Orang yang cerdas akan paham dengan isyarat.
Keempat, secara keseluruhan, kandungan "Mars NWDI" ini saya rasa lengkap dari dua dimensi penting dalam perjuangan. Dari sisi pesan "keislaman" dan "kebangsaan", dalam mars ini ada. Sisi "pedoman" dan semangat "harakah" (bergerak) dalam berorganisasi juga tersedia. Visi besar yang ingin dicapai dalam berorganisasi pun jelas diselipkan, yakni untuk "negeri berkah" dan "rida Allah".
Spirit perjuangan juga termuat jelas dalam Mars ini. Yakin, ikhlas, sabar dan istikamah adalah spirit paling penting sepanjang perjuangan. "Meyakini" kebenaran media perjuangan (NWDI) menjadikan pejuang tak akan menoleh ragu ke belakang.
"Keikhlasan" menjadikan nahdliyyin siap mengorbankan materil dan imaterilnya demi visi besar yang hendak dicapai. "Kesabaran" dalam berjuang juga menjadi spirit ampuh menghadapi aral melintang, ujian dan cobaan bahkan fitnah. Demikian pula, "keistikamahan" menjadi pijakan paling kokoh bagi kaum nahdliyyin untuk tak goyah oleh cemoohan orang tak penting di pinggir jalan.
Kelima, kata NWDI cukup mendominasi dari Mars ini. Secara tertulis ia disebut sebanyak empat kali. Namun, saat dinyanyikan ia disebut enam kali, setelah reff dari bagian awal.
Menariknya sandingan-sandingan kata "NWDI" yang "amazing" (luar biasa). Coba perhatikan!
"Muassis NWDI tercinta". Kata Muassis, sebuah khitab kepada Sang Pendiri Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Penegasan yang super jelas. Ini menjadi jawaban telak bagi suara-suara sumbang yang mengatakan Syekhona TGB sebagai pendiri NWDI (baca: nada mengolok).
"NWDI wadah perkhidmatan". Penegasan berikutnya bagi kita bahwa NWDI adalah wadah perjuangan. Wadah ini adalah wadah perjuangan dan perkhidmatan Maulana Syekh pertama kali. NWDI bagai wadah menjadi alamat, maju dan mundurnya "kendaraan perjuangan" ini tergantung kita para nahdliyyin.
"NWDI daiman abada" dan "NWDI jaya selamanya" adalah dua kalimat doa yang mengafirmasi alam bawah sadar dan melejitkan optimisme kita bahwa wadah perjuangan ini untuk jangka panjang. Kerja-kerja dan perkhidmatan yang ada di NWDI ini adalah sesuatu yang tak ternilai harganya.
Semoga "NWDI tercinta, wadah perjuangan, daiman abada dan jaya selamanya". Amiin!
Berikut lirik lagu Mars NWDI
Cipt: Tuan Guru Bajang
(1) Cinta teguh pada agama
Cinta kokoh pada negara
Itulah wasiat sang Maulana
Muassis NWDI tercinta
(2) Quran hadis ijma qiyas
Ahlussunnah waljamaah
Pedoman kita semua
Iman Takwa untuk negeri berkah
(3)
Wahai benihan perjuangan
Mari bergerak satu haluan
Ridha Alloh adalah tujuan
NWDI wadah perkhidmatan
Reff:
Yakin ikhlas sabar istikamah
Dalam satu barisan ukhuwah
Nahdlah kita untuk ummah dan bangsa
NWDI daiman abadan
Nahdlah kita untuk ummah dan bangsa
NWDI jaya selamanya. (red).
Oleh: Abah_Rosela_Naelal_Wafa, Bilekere, 30 Maret 2022 M.
Komentar