default ads banner CODE: NEWS / LARGE LEADERBOARD / 970x90

Membaca Sinyal Politik TGB, Antara Keluar Dari Bayang-Bayang dan Kematangan Berdemokrasi

Membaca Sinyal Politik TGB, Antara Keluar Dari Bayang-Bayang dan Kematangan Berdemokrasi
Opini
ilustrasi
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 1 / 468x60

NWDI Online. Com - Beredarnya video Syekh TGB akhir-akhir ini telah memunculkan berbagai spekulasi politik. Sebagai pengamat dan kader NWDI, saya melihat fenomena ini mencerminkan kedewasaan politik yang sejalan dengan pemikiran Sultan Takdir Alisjahbana (STA) dalam karyanya "Nikmat Nahkoda Menuju Pelabuhan."

Meski Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah merupakan saudari beliau, TGB justru menunjukkan sikap yang menarik. Tanpa perlu memberikan dukungan formal, beliau memperlihatkan kepercayaan penuh terhadap kekuatan kader-kader NWDI. Ini mengingatkan pada pemikiran STA dalam "Perempuan di Persimpangan Zaman" yang menempatkan perempuan sebagai agen pembaharuan tanpa perlu bernaung di bawah bayang-bayang figur laki-laki.

Langkah TGB ini menunjukkan keyakinan bahwa kader-kader NWDI telah cukup dewasa dan kuat untuk bergerak sendiri. Mereka tidak memerlukan "stempel" dukungan atau endorsemen identitas ormas untuk memenangkan kompetisi politik. Berbeda dengan kelompok lain yang masih terpaku pada politik identitas - di mana kelengahan sedikit saja bisa berakibat fatal - gerakan kader NWDI telah menunjukkan kematangan dalam berdemokrasi.

Menariknya, sikap TGB ini justru memperlihatkan bahwa Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mampu berdiri di atas kaki sendiri. Beliau tidak perlu bersandar pada nama besar sang saudara untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin. Hal ini sejalan dengan kritik STA terhadap masyarakat berlogika falus yang selalu menyandarkan legitimasi perempuan pada figur laki-laki.

Sebagai kader NWDI, saya melihat ini sebagai momentum untuk membuktikan bahwa kepercayaan Syekh terhadap kekuatan akar rumput tidak sia-sia. Mari kita buktikan dengan mendukung Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah berdasarkan kapasitas dan integritasnya, bukan karena faktor kekerabatan. (*)

Oleh: Mirzan Agus Pratama


  • Tags
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 2 / 468x60

You can share this post!

Komentar