default ads banner CODE: NEWS / LARGE LEADERBOARD / 970x90

Mengenal Lebih Dekat Tim Wasiat Sema MDQH NWDI Pancor

Mengenal Lebih Dekat Tim Wasiat Sema MDQH NWDI Pancor
Ke-NWDI-an
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 1 / 468x60

NWDI Online. Com - Lombok Timur, Tim wasiat adalah sebuah nama grup kasidah yang terdiri dari tholibat MDQH (Ma'had Darul Quran wal Hadits di Pancor, sebuah lembaga pendidikan non-formal yang didirikan oleh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, seorang sosok Pahlawan Nasional dari Timur Indonesia yang dikenal dengan sebutan Syeikh Zainuddin. Grup kasidah ini dinamakan "Tim Wasiat" karena merekalah yang secara khusus menyanyikan bait-bait Wasiat Renungan Masa dan lagu-lagu perjuangan karya Syeikh Zainuddin yang sarat akan hikmah serta pelajaran. Maka tak heran, menjadi bagian dari Tim Wasiat merupakan kebanggan tersendiri bagi tolibat MDQH.

Dengan peminat yang lumayan banyak, menjadi tim wasiat bukanlah hal yang mudah. Para tholibat yang ingin bergabung, harus mengikuti audisi terlebih dahulu yang terdiri dari tiga tahapan seleksi: Pertama, seleksi tilawah. Kedua, seleksi bernyanyi. Ketiga, seleksi membaca puisi. Adapun audisi ini dibuka setahun sekali untuk menggantikan para anggota yang telah tamat.

Menurut Ustazah Sulastri, beliau adalah salah seorang penyanyi senior Tim Wasiat semasa hayat Syeikh Zainuddin, dahulu perjuangan tim ini sangat berkesan. Mereka selalu mengiringi pengajian Syeikh Zainuddin sampai ke pelosok desa. Merekalah yang menarik perhatian masyarakat sebelum pengajian dimulai sehingga semua kalangan merasa senang mengaji. Jika pengajian diadakan malam hari, tak jarang mereka tampil sampai larut malam atas permintaan jamaah kala itu . Jam 2 sampai jam 3 dini hari. Bayangkan!

Adapun lagu yang paling sering diminta untuk diulang-ulang oleh Syeikh Zainuddin sendiri adalah lagu Intisari Wasiat yang semula berjudul Pesan Ayahanda. Begini liriknya:

"Kalau Nakda pejuang NW yang sejati dan penegak iman taqwa yang haqiqi

Pasti amanah Ayahda kau junjung tinggi dan taat kepada pimpinan organisasi

Terhadap fungsi serta tugas yang diberi dijalankan dengan ikhlas dan senang hati 2x

Jangan Nakda berjuang karena mencari nama mengambil muka 2x

Berjuang ikhlas demi agama demi NW dan iman taqwa 2x

Jangan Nakda suka berkata kalau bukan karena saya 2x

Sebab sifat aku dan ana, milik syetan iblis tercela!

Sebab sifat aku dan ana, milik syetan Fir'aun juga!

Kalau Nakda masih ingat dan setia pada janji baiat yang sudah dibaca

Tak sampai mengayahtirikan Ayahda, membuang NW melupakan jasa-jasanya

Ingatlah!

إنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدِي أنفَعُكُمْ لِنَهْضَةِ الوَطَنِ   وَإِنَّ شَرَّكُمْ عِنْدِي أضَرُّكُمْ بنَهْضَةِ الوَطَن "

Suatu hari, Ustazah Sulastri dan Tim sedang menghibur jamaah sebelum pengajian dimulai dengan menyanyikan lagu tersebut, kemudian di tengah lagu Maulana Syaikh baru datang. Maka untuk menghormati beliau, mereka berhenti sebentar lalu dilanjutkan lagi. Setelah selesai menyanyikan lagu tersebut, Maulana Syaikh meminta "Coba kelekang ku sik benyanyi ino (tolong panggilkan saya penyayi itu)" maka beliau langsung menghadap. "Agen mek pade taok, lamun mek indeng logu ini, jori logu ini, ini sudah yang saya maksud di wasiat itu. Apa yang terkandung di dalam lagu ini, ini yang saya maksudkan di wasiat itu. (Agar kalian semua tahu, kalau kalian merenungi lagu ini, maka lagu ini, ini sudah yang saya maksud di wasiat itu. Apa yang terkandung di dalam lagu ini, ini yang saya maksudkan di wasiat itu)". "ngeno basene Almagfurullahu dulu (begitulah ungkapan Almagfurullahu dulu)" terang Ustazah Sulastri. "Sampai saya disuruh menyanyikan, kalau tidak salah 3 atau 4 kali disuruh ngulang-ngulang, dikasi uang terus" sambung beliau. (red).

Penulis: Alfihanin

Editor: St Maria Ulfa


  • Tags
default ads banner CODE: NEWS / BANNER 2 / 468x60

You can share this post!

Komentar