NWDI Online. Com – Lombok Timur, Wakil
Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah melakukan kunjungan kerja ke
Posyandu Mawar Desa Padamare, dan Posyandu Pondok Hijau desa Setanggor
Kecamatan Sukamulia Lombok Timur, Kamis (11/08).
Ditandai dengan pembagian telur
ayam kepada sasaran di dua Postandu tersebut, Wagub mengingatkan, sebagai
sumber protein yang cukup tinggi, diharapkan masyarakat yang memiliki anak
balita untuk membiasakan anaknya makan telur minimal 2 butir per hari.
Inipenting, mengingat telut mengandung sumber protein tinggi dan asupan telur
secara rutin akan mampu mencegah stunting.
Melihat pelayanan di dua Posyandu ini Wagub memberi apresiasi. Alasanya kedua
Posyandu ini terbilang bagus pelayanannya dan berjalan aktif sebagai upaya
mencegah angka stunting.
Umi Rohmi sapaan akrab Wagub
mengatakan sesuai yang disampaikan oleh Kades tersebut bahwa angka stunting
masih ada.
"Jangan khawatir, stunting
bisa diatasi apalagi dengan anggaran yang disediakan oleh pemerintah desa.
Karena fasilitas dan peralatan posyandu tidak mahal-mahal dan masih tergolong
murah," tegas Umi Rohmi.
Selain itu, Wagub mengingatkan
kepada para petugas atau kader posyandu untuk menyakinkan kepada seluruh anak
stunting untuk mengkonsumsi protein hewani, setiap hari harus terus makan
makanan yang sehat, tetap mendapatkan vitamin dan lain sebagainya.
"Kuncinya yang penting
terjaring semua balitanya diukur dan penanganannya secara benar sehingga
otomatis stunting bisa turun dan semua anak-anak menjadi sehat,"
pungkasnya.
Tak lupa juga, Umi Rohmi
mengingatkan bahwa tolak ukur keberhasilan menjadi kepala desa, bukan pada
bagusnnya infrastruktur jalan yang mulus melainkan ukurannya adalah kesehatan,
angka stunting, kematian bayi, kematian ibu hamil, perkawinan anak termasuk
kondisi pendidikan dan ekonomi serta pengelolaan sampahnya baik tidak dan lain
sebagainya.
"Itulah ukurannya sekarang,
kalau posyandunya aktif seperti ini saya optimis kedepan angka stuntingnnya
bisa turun sehingga harus terus diawasi bersama untuk memastikan pemberian
telur setiap hari bagi anak-anak stunting," tutupnya.
Dari sejumlah Roadshownya ke
berbagai Posyandu Wagub Ummi Rohmi juga menekankan, bahwa Posyandu merupakan
wahana edukasi secara global tidak hanya di sector kesehatan, namun juga
sector-sektor lainnya seperti lingkungan hidup, ketenagakerjaan, pendidikan dan
lainnya menjadi basis untuk meselaraskan program-program unggulan Pemprov
NTB.
Sementara itu Kepala Desa
Pademara Mukti Ali menyebutkan angka stunting di desanya hingga saat ini
berjumlah 21 balita. 1 anak pergi ke Kalimantan, 2 anak sudah lulus dari sisi
usia, dan 6 anak sudah lulus dari sisi kesehatan termasuk tinggi badan sudah
sesuai. Sisanya tinggal 12 orang anak dari 48 sasaran.
"Dilihat dari perkembangan
saat ini, sudah mau segera selesai dari 48 sasaran anak balita. Bentuk
kepedulian kita terhadap operasinal Posyandu, Dana Desa kita alokasikan 10
persen agar keberlangsungan Posyandu tetap berjalan dengan baik sesuai harapan
bersama," tukasnya.
Sementara itu di Posyandu Pondok
Indah, Desa Setangggor Kades setempat melaporkan, angka
stunting di Desa Stanggor tercatat Balita sangat pendek sebanyak 23 anak,
katagori pendek 38 anak. Namun secara umum di semua Posyandu yang ada di
Setanggor menunjukkan grafik peningkatan dan perbaikan terkait angka stunting
yang menunjukkan tren membaik.
“Berbagai upaya telah kita
lakukan, setidaknya meski masih belum berbuat banyak terkait pengangaran APBDes
untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama kelompok sasaran anak
balita, ibu hamil di Posyandu telah dianggarkan,” terang Kepala Desa Setanggor
Moh Ashari, SH.
Pada kunjungan kali ini, Wagub
NTB Kepala Dinas Kominfotik NTB, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu
Hamzi Fikri, MM, MARS, Kadis PMPD Dukcapil, Dr. H. Ashari, SH., MH. (red).
Komentar